Saat hujan turun, dingin, minum cokelat-susu
hangat... wow, pasti menyenangkan. Membaca buku jadi lebih santai, menonton
film jadi lebih menyenangkan, belajar jadi lebih bersemangat. Atau malah...
jadi ngantuk? Hehe... cokelat tidak bertanggung jawab bagi yang terakhir.
Rebutan makan cokelat, bisa belepotan seperti ini. Tapi belepotan dengan cokelat, siapa yang tidak suka?
Tapi cokelat juga tidak hanya diminum
ketika hari dingin atau panas. Cokelat juga sering menjadi oleh-oleh. Saat ulang
tahun, atau ada tante, om, atau saudara lainnya berkunjung, cokelat batangan
sering menjadi hadiah atau oleh-oleh.
Tahukan Teman, bagaimana awalnya cokelat
dikonsumsi? Cokelat berasal dari biji-biji kakao (theobroma cacao). Tumbuhan
ini awalnya berasal dari daerah Amazon Tengah sampai Amerika Tengah.
Orang-orang Olmec yang tinggal di selatan Meksiko diperkirakan sudah
mengonsumsi coklat sekitar 1100-1400 SM (Wow, jaman mana itu....). Dan awalnya
cokelat hanya diminum, tidak dimakan.
Tahukan Teman, bagaimana caranya membuat
coklat? Buah kakao yang besar dan keras itu dibuka, di dalamnya ada biji-biji
cokelat. Biji-biji cokelat itu kemudian dijemur sampai kering. Setelah dijemur,
kemudian dipanggang agar aromanya keluar. Baru kemudian digiling menjadi
cokelat bubuk.
Biji-biji cokelat dijemur, lalu dipanggang biar aromanya keluar, danakhirnya digiling.
Bubuk cokelat dicampur susu, gula, dan bahal lain, lalu dicetak, lalu dibungkus. Jadi deh cokelat rapi yang selalu menggoda untuk dibeli.
Nah, cokelat bubuk ini yang kemudian
dicampur susu, gula, dan bahan lainnya. Adonan kental cokelat yang sudah
dicampur itu kemudian dicetak dan dibiarkan keras. Setelah keras cokelat
dibungkus. Cokelat yang sudah rapi dan bermerk itulah yang sering kita beli di
super market.
Tapi cokelat juga ada bahayanya lho. Konon,
salah satu kandungan di dalam cokelat adalah teobromin. Teobromin ini
bila dikonsumsu oleh hewan seperti kuda, anjing, kakak tua, tikus, dan anak kucing,
bisa berbahaya. Metabolisme hewan-hewan
itu tidak bisa mencerna teobromin.
Jadi kalau anak kucing atau anjing makan cokelat, bisa kejang-kejang, epilepsi,
bahkan serangan jantung. Jadi jangan coba-coba deh. Kasihan mereka....
Bahan naskah: Wikipedia & WWP
Foto : WWP
Baca juga: Buat Apa Makanan Dikemas Kalengan?
Artikel ini disponsori oleh:
Penulis: Yosep Rustandi
Tebal: 92 halaman, full collor.
Penerbit Laksana Kids
Harga : Rp 40.000
Pemesanan: WA 085772751686
BBM: 5CEFDB37
Ingin tahu lebih banyak tentang DONGENG MENDIDIK DARI DUNIA BINATANG?
Klik saja DI SINI
Ya, aku juga sering berebut coklat sama adik.. hihi...
BalasHapus